MUTIARA NASIHAT #277
SETIPIS KULIT BAWANG
"ANALISA ATAU PROVOKASI"
Bismillah
Kasus bom Alam Sutra, adalah salah
satu bukti bahwa kekerasan, perbuatan teror bisa dilakukan oleh siapa saja.
Bukan hanya mereka yang mengatas namakan Islam atau mengatas namakan jihad.
Jauh-jauh hari BNPT dalam Blue Print
telah mengingatkan dalam:
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada halaman 2 :
Kelompok fundamentalis dan radikal ini
tidak hanya ada dalam agama monoties seperti Islam, Yahudi dan Kristen, tetapi
juga terdapat dalam tradisi agama besar lainnya seperti Budha. Hindu dan bahkan
Kong Hu Cu.
Para fundamentalis dan
kelompok-kelompok radikal ini melakukan aksi teror dalam berbagai
bentuk.......dst.
Respon cepat Polda Metro Jaya dan
Densus 88 yang menangkap warga etnis Tionghoa beragama Katolik bernama Leopard
Wisnu Kumala (29 tahun), pelaku pengeboman Mall Alam Sutera, Tangerang pada
Rabu (28/10/2015) mendapat apresiasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(KomnasHAM)
Dengan adanya kasus bom Alam Sutra
nayatalah bahwa siapa saja, dan dari faham agama mana saja, ada potensi menjadi
seorang teroris jika seorang bersikap radikal eksrim dalam mencapai apa yang
diinginkannya.
Namun sangat disayangkan ada sebagaian
orang yang mengatas namakan pengamatan atau analisa yang sinis dengan lembaga
tertentu seperti BNPT dan juga Densus
88, bahkan membandingkan suatu yang tidak logik untuk dibandingkan, dalam
proses penangkapan. Leopard Wisnu ditangkap dan tidak melakukan perlawanan
senjata tentunya tidak sama dengan penangkapan Dr Azhari yang menggunakan
senjata.
Begitu juga latar belakang Leopard
Wisnu masih belum terungkap apakah melakukannya bersendirian atau ada kelompoknya?
Dan apa nama kelompoknya kalau ada?
Ini masih proses tentunya perlu waktu.
Berbeda dengan para pengebom yang
sebelumnya, mereka mengatas namakan jihad dan membawa nama Islam, dan mempunyai
kelompok atau jaringan yang nyata.
Maka sekali lagi hendaklah kita
hati-hati dalam menyebar informasi, dan tentunya keilmiyahan analisa atau
pengamatan harus dapat dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat.
Dan kami siap jika ada media yang
meminta untuk membahas hal ini, dan kami tidak akan ragu, bahwa siapa saja yang
melakukan tindakan teror merusak,
membunuh dengan meledakan dan semisalnya adalah teroris, siapapun dia
dan apapun agamanya.
Sekali lagi siapa saja boleh
berkomentar tapi hendaknya ilmiyah dan dapat dipertanggung jawabkan
keilmiyahannya dunia dan akhirat.
Allahua'lam
Pondok Aren
WA.081310144168
0 komentar:
Posting Komentar