MUTIARA NASIHAT #259
JILBAB
Bismillah
Muslimah .....
Jilbabmu
membuat anggun dan berwibawa...
Tegar
menentang arus kejam zaman
Teguh
dengan prinsip ditengah kelalaian insan
Jilbab
Muslimah .....
Jilbabmu
membuat anggun dan berwibawa...
Tegar
menentang arus kejam zaman
Teguh
dengan prinsip ditengah kelalaian insan
Lihat....sesama
jenismu di barat dan di mana-mana
Mereka
ibarat barang dagangan
Dipajang
dan disentuh tangan kotor
Ditindas
dan hanya pemuas nafsu belaka
Muslimah.....
Kau
terlindungi dari pandangan mata jalang
Dari
debu yang mengandung beribu kuman
Dari
sentuhan tangan-tangan kotor yang buas
Muslimah....
Ingatlah
kisah Adam Hawa yang turun telanjang
Nabi
Idris as. kononnya penemu bahan pakaian
Manusia
kian maju kian menutup badan
Apakah
kau rela hidup balik ke belakang ???
Mereka
yang tanpa busana adalah hidup di purba kala
Tak
ada rasa malu dan tak ada rasa cemburu
Membiarkan
dirinya dilalap mata jalang
Mata
api yang membakar nafsu birahi
Muslimah....
Cukuplah
jilbab sebagai benteng
Menutupi
raga dan menjaga hati
Menegurmu
bila kehendak binatang datang
Muslimah....
Memang
jilbab terasa panas di terik matahari
Namun
neraka lebih panas dari mentari dunia
Dan
bukankah dunia ini
ada
panas dan ada dingin???
Dalam
dinginnya udara
Jilbabmu
memberi kehangatan
Kehangatan
iman....
Kehangatan
hati....
Kehangatan
seorang muslimah sejati...
Ketahuilah
siapapun yang menolak jilbab
Niscaya
matinya tetap’kan ditutup kafan bak jilbab
Tabahkan
hatimu.....
Kuatkan
imanmu......
Jadikan
jilbabmu lambang dari pakaian Ketaqwaanmu
‘Tuk
menghadap Ilahi rabbi
Sebagai
bukti tunduk patuhmu.....
Ya Allah kuatkanlah kaum Muslimah kami
dalam mengamalkan perintah-Mu
Ya
Allah kuatkan kami untuk mendampingi mereka
Ya
allah jadikan pakaian mereka sebagai penegur hati mereka...amiin.
Abu Aminah Abdurrahman Ayub
Perth WA 2001
"Katakanlah (ya Muhammad) kepada
wanita-wanita yang beriman: hendaklah mereka menundukkan pandangan mata dan
menjaga kemaluan mereka, dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa
yang biasa nampak darinya. Hendaklah mereka meletakkan dan menjulurkan kerudung
di atas kerah baju mereka (dada-dada mereka)(An-Nuur: 31)
Tebal tidak tipis
Rasulullah bersabda :
"Akan ada nanti di kalangan akhir
umatku para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang
Kemudian beliau bersabda ;
"Terlaknatlah mereka karena
sesungguhnya mereka itu terlaknat". (HR. Ath Thabrani dalam Al Mu`jamush
Shaghir dengan sanad yang shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Albani dalam
kitab beliau Jilbab Al Mar'ah Al Muslimah, hal. 125)
Kata Ibnu Abdil Baar rahimahullah:
"Yang dimaksud Nabi dalam sabdanya (di atas) adalah para wanita yang
mengenakan pakaian dari bahan yang tipis yang menerawangkan bentuk badan dan
tidak menutupinya maka wanita seperti ini istilahnya saja mereka berpakaian
tapi hakikatnya mereka telanjang".
Lebar tidak sempit
Usamah bin Zaid berkata: Rasulullah memakaikan aku pakaian
Qibthiyah yang tebal yang dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau maka
aku memakaikan pakaian itu kepada istriku. Suatu ketika beliau bertanya:
"Mengapa engkau tidak memakai pakaian Qibthiyah itu?" Aku menjawab:
"Aku berikan kepada istriku". Beliau berkata : "Perintahkan
istrimu agar ia memakai kain penutup setelah memakai pakaian tersebut karena
aku khawatir pakaian itu akan menggambarkan bentuk tubuhnya".
(Diriwayatkan oleh Adl Dliya Al Maqdisi, Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan,
kata Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Jilbab, hal. 131)
Tidak diberi wangi-wangian
Karena Rasulullah shalallah 'alaihi
wasallam bersabda :
"Wanita mana saja yang memakai
wangi-wangian lalu ia melewati sekelompok orang agar mereka mencium wanginya
maka wanita itu pezina." (HR. An Nasai, Abu Daud dan lainnya, dengan isnad
hasan kata Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 137)
Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Abu Hurairah z mengatakan:
"Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang
memakai pakaian laki-laki". (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya.
Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Jilbab, hal. 141)
Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
Karena Rasulullah dalam banyak sabdanya memerintahkan kita untuk menyelisihi
orang-orang kafir dan tidak menyerupai mereka baik dalam hal ibadah, hari
raya/perayaan ataupun pakaian khas mereka.
Bukan merupakan pakaian untuk
ketenaran, yakni pakaian yang dikenakan dengan tujuan agar terkenal di kalangan
manusia, sama saja apakah pakaian itu mahal/ mewah dengan maksud untuk
menyombongkan diri di dunia atau pakaian yang jelek yang dikenakan dengan
maksud untuk menampakkan kezuhudan dan riya.
Berkata Ibnul Atsir: Pakaian yang
dikenakan itu masyhur di kalangan manusia karena warnanya berbeda dengan
warna-warna pakaian mereka hingga manusia mengangkat pandangan ke arahnya
jadilah orang tadi merasa bangga diri dan sombong. Rasulullah shalallah 'alaihi
wasalam bersabda:
"Siapa yang memakai pakaian untuk
ketenaran di dunia maka Allah akan memakaikannya pakaian kehinaan pada hari
kiamat kemudian dinyalakan api padanya". (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dengan
isnad hasan kata Syaikh Albani dalam Jilbab, hal. 213)
Allahua'lam
Pondok Aren
Abu Salman Abdurrahman
Ayub
WA081310144169
0 komentar:
Posting Komentar