MUTIARA NASIHAT #203
WAHAI ANAKKU BACALAH ALQURAN DENGAN TARTIL
Bismillah
Anakku buah hatiku,
Dalam
hiruk pikuknya fenomena bacaan al Quran dengan berbagai gaya yang ada.
Maka
dalam keprihatinanku,
Aku
wasiatkan kamu sekalian,
Dengan
beberapa untaian mutiara kata ini, mudah-mudahan kamu dapat memahaminya dan
berpegang teguh dengannya.
Anakku buah hatiku
Bacalah
alquran sesuai apa yang Robbmu perintahkan.
Bacalah
dengan tartil sebagai mana perintah-Nya dalam surat al Muzzammil.
Tartil
menurut ulama tafsir baik Ibnu Kastir, Thobari, Assa'di dan lainny menyatakan.
Dengan
tajwid, makhrajnya, waqafnya, tadabbur.
Bukannkah
Rabb kita telah menyatakan dalam surat Yusuf ayat 2:
"Sesungguhnya
Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya"
Wahai anakku buah hatiku cukupkan
olehmu hanya mencontoh Nabi kita saja salawat dan salam kepadanya.
Karena
Allah Ta'ala telah perintahkan kita dalam Quran surat al Ahzab ayat 21:
"Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah"
Anakku buah hatiku..
Ingatlah Quran turun dalam bahasa
Arab, dan Nabi shalallah 'alaihi
wasallam yang mulia adalah orang arab berbahasa arab.
Dan Allah Ta'ala Dzat Yang Maha
Pencipta Yang Maha Tahu dengan apa yang telah diciptakanNya telah memerintahkan
kita untuk meneladani Nabi-Nya shalallah 'alaihi wasallam.
Meneladani dan mencontoh baik dalam
masalah:
Aqidah
Tauhid
Ibadah
kepada Allah
Berakhlak
yang mulia
Berkeluarga
Bermasyarakat
dan lainnya..
Maka
termasuk bagaimana Beliau shalallah 'alaihi wasallam membaca Al Quran.
Wahai annakku bacaan al Quran telah
diwarisi turun temurun dari Nabi shalallah 'alaihi wasallam kapada Shahabat
rodhiallah 'anhum, terus kepada tabi'in dan terus kepada pengikut tabi'in yang
Allah Rahmati mereka.
Dan diteruskan lagi pada para ulama
yang meneruskan lagi hingga ulama-ulama yang.menerima jalur sanad atau mata
rantai yang tidak terputus.
Maka cukupkanlah olehmu cara baca yang
telah ada mata rantainya.
Jangan
kau hiraukan cara baca yang berlanggam jawa, atau sunda, batak, papua, atau
cara-cara yang tidak ada jalur sanadnya.
Anakku buah hatiku...
Alhamdulillah diantaramu ada yang
telah. menghafal 30 juz.
Ada yang 12 juz, ada yang 8 juz ada
yang 4 juz.
Namun itu semua tidak ada artinya jika
akhlakmu dengan Quran tidak kau jaga.
Jika yang kau hafal tidak menjadi
pedoman hidupmu.
Jika yang kau hafal tidak membentuk
akhlakmu.
Bukankah akhlak Rasul kita shalallah
'alaihi wasallam adalah Al Quran?
Sesungguhnya Al Quran adalah
kalamullah....
Maka hormat dan agungkanlah...
Jangan sekali-kali kau
meremekannya.....
Dan salah satu bentuk meremehkan
al-Quran.....dengan... hanya. ...menjadikan hiasan dinding dan menyamakan
dengan lagu-lagu hiburan.....
Anakku buah hatiku.....
Al Quran dibaca oleh imam dalam shalat
dengan khusu' dan dengan bacaan yang bersanad saja.
Banyak makmum yang masih lalai,
melamun, tidak meresap, bahkan ada
yang hatinya tidak hadir.
Bayangkan jika imam melanggamkan
dengan langgam jawa, sunda, madura, seriosa, atau hip hope.
Apakah mungkin makmum bisa khusu'???
Laa haulaa walaa quwwata illa billah.
Semoga mereka-mereka yang melakukannya
dan menyetujuinya serta membelanya semuanya mendapat hidayah taufiq hidayah
kembali ke sunnah yang suci....
Sunnah Nabi kita yang mulia....
Muhammad shalallah 'alaihi wasalam.
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
Allahu'alam
Pondok Aren
Abimu dlm keprihatinan
yg dalam
Abdurrahman Ayyub
WA.081310144169
0 komentar:
Posting Komentar