MUTIARA NASIHAT #178
SAYANGILAH DIRI
Jadilah kamu seperti lilin, menerangi
orang lain, walau dirinya hancur. Prinsip yang tidak dikenal dalam Islam,
bagaimana seorang menyelamatkan orang lain mendahulukan orang lain padahal
dirinya tidak selamat atau hancur dan musnah.
Kalau kita naik pesawat sebelum lepas
landas maka salah satu pengumumannya adalah jika terjadi sesuatu maka akan
keluar masker oksigen, maka pakailah dahulu baru membantu anak atau yang perlu
dibantu.
Subhanallah, Islam agama yang indah,
mulia sesuai dengan fitrah manusia. Karena Islam dari Allah Ta'ala yang menciptakan manusia, maka Dialah Allah
Yang Maha Tahu tentang manusia. Dan Allah Ta'ala menjelaskan tentang bagaimana
seharusnya seorang dalam bersikap terhadap dirinya.
Allah Ta'ala berfirman :
﴿ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ
شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ(6) ﴾
Wahai orang-orang yang beriman,
jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Rosulullah shalallah 'alaihi wasalam,
telah mencontohkan kepada kita, betapa beliau memulai dari dirinya baru kepada
keluarga dan orang disekitarnya.
Inilah ajaran Islam, menuntun kita
menyayangi diri kita dahulu baru
keluarga, saudara, teman dekat, dan masyarakat dan manusia pada umumnya.
Maka jangan beranggapan ada orang mau
nengaisihi kita, membela kita, memperhatikan diri kita atau membantu kita, kalau
kita membiarkan diri kita terpuruk.
Membiarkan diri kita sengsara,
mengabaikan dan menterlantarkan diri sehingga kita tidak tahu hak-hak diri, apa
yang baik untuk diri kita dunia dan akhirat.
Padahal dihadapan Allah Ta'ala nanti
seorang akan egois menyelamatkan dirinya sebagaiamana hadits panjang dari Imam
Bukhari dari Abu Hirairoh rodhiallah 'anhu dari Nabi shalallah'alaihi wasalam,
yang menceritakan bahwa manusia nanti akan dikumpulkan dan manusia
berbondong-bondong ingin mendapat syafaat dari Allah melalui nabi Adam
'alaihissalam namun Adam marah dengan mengucapkan Oh diriku, diri ku dan
diriku, pergilah kamu sekalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh
'alaihissalaam.
Begitu juga Nabi Nuh 'alaihissalaam
mengucapan Oh diriku, diri ku dan diriku, pergilah kamu sekalian kepada
selainku, pergilah kepada terakhir mereka kepada Nabi Muhammad shalallah'alaihi
wasalam.
Nabi Adam 'alaihissalaam kakek kita
berlepas diri untuk menyelamatkan dirinya.
Nabi Nuh 'alaihissalaam berlepas diri kepada keluarga dan kaumnya
untuk menyelamatkan dirinya....
Lalu siapa kita, mau sperti lilin???
Sehebat apa kita mau menyelamatkan
keluarga dan orang banyak???
Sayangilah diri kita
Selamatkanlah diri kita
Mantabkanlah diri kita
Perhatikanlah apa yang baik untuk diri
kita jasmani dan rohani.
Barulah keluarga
Barulah karib kerabat
Barulah handai taulan
Barulah teman dekat
Barulah teman sejawat masyarakat.
Yang lebih mengenaskan dan menyedihkan
ada seorang yang membunuh dirinya dengan bom, untuk membunuh orang lain.
Nabi siapa yang mereka ikuti?
Mengatas namakan jihad
Mengatas namakan Islam.
Padahal Islam berlepas diri dari
kefahaman seperti itu.
Maka selamatkanlah diri kita.
Selamatkanlah keluarga kita.
Jika mampu barulah berusaha
Selamatkanlah karib keluarga kita.
Selamatkanlah siapa saja yang Allah
beri hidayah keselamatan.
“Ya Allah, sesungguhnya aku telah
menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak dan tidak ada yang mampu
mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari
sisi-Mu dan kasih sayangilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (HR. Bukhari dan Muslim )
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
Allahua'lam.
Pondok Aren
1Jumadiltsani1436H/21-3-2015M
Abu Aminah Abdurrahman
Ayub
Pin bb 7FB8C9B6.
Fb Abdul Rahman Ayub
Hp/WA 081310144169
0 komentar:
Posting Komentar