MUTIARA NASIHAT #169
WAHAI BATU KAMU ADALAH BATU
Ucapan
yang terkenal dari seorang yang terkenal baik ketika jahiliyahnya hingga
setelah Islamnya. Beliau adalah Umar ibnu Khottob rodhiallah'anhu, seorang
sahabat besar yang terkenal setelah Abu Bakar rodhiallah 'anhu.
Yaitu
ketika beliau melaksanakan ibadah haji
sebagaimana dalam atsar ini:
عن عُمَرَ رضي الله عنه أَنَّهُ جَاءَ إلَى الْحَجَرِ الأَسْوَدِ , فَقَبَّلَهُ
، وَقَالَ : إنِّي لأَعْلَمُ أَنَّك حَجَرٌ , لا تَضُرُّ وَلا تَنْفَعُ , وَلَوْلا
أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ . البخاري
، وأخرجه مسلم ، والترمذي ، وأبو داود
Diriwayatkan
dari Umar rodhiallah 'anhu ketika dia ingin mencium hajar aswad dia berkata:
"Wahai
batu aku tahu engkau adalah batu, tidak dapat mendatangkan maudarat juga
mendatangkan manfaat, kalau aku tidak melihat Nabi صلى الله عليه وسلم mencium aku tidak mau menciummu". HR Bukhar, Muslim, Abu
Daud dll.
Subahanallah
itulah gambaran dari aqidah yang bersih, walaupun itu hajar aswad kita tidak
boleh meminta pada batu. Padahal doa meminta pada Allah disekitar hajar aswad
tempat yang maqbul. Padahal batu itu pernah dicium oleh Nabi صلى الله عليه وسلم dan para Sahabat serta orang-orang soleh dan umat Islam pada
umumnya.
Alangkah
naif dan sedihnya kita melihat sebagian orang Islam sekarang ini. Masih ada
yang mencari kesembuhan dengan batu, lihat kasus beberapa tahun lalu, dimana
manusia berbondong-bondong berobat dengan air yang telah diberkati dengan batu.
Fenomena
yang ada juga kita lihat manusia berburu batu perhiasan, kalau hanya sebagai
perhiasan tentu hal ini tidak ada maslah sebab Al Quran juga menyebut
batu-batuan mulia di jannah.
Firman
Allah Taala:
يَخْرُجُ
مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ (٢٢) سورة الرحمن
Dari
keduanya keluar mutiara dan marjan. Qs Arrahman:22
Maka
jangan sampai perhiasan berubah menjadi ketergantungan dengan batu, atau
menyandarkan perkara baik dan buruknya pada batu dan benda-benda lainnya. Hal
ini telah diancam oleh Nabi shalallah 'alaihi wasalam, bersabda, “Barangsiapa
yang bergantung kepada sesuatu, maka Allah akan menyerahkan urusannya kepada
sesuatu itu” (HR. Tirmidzi dan Imam Ahmad).
Dalam
hadits lainnya:
“Sesungguhnya
jampi, jimat, dan mantra-mantra adalah syirik” (HR. Ibnu Majah).
Juga
sabdanya:
“Barangsiapa
yang menggantungkan jimat maka Allah tidak akan menolongnya dan barangsiapa
yang menggantungkan pengasihan maka Allah akan menggagalkannya” [HR Ahmad]
Dalam
riwayat lain beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Barangsiapa
yang menggantungkan jimat maka dia telah berbuat syirik” [HR Ahmad]
Hadits-hadits
shahih dan saling menguatkan satu dengan lainnya.
Dan
perbuatan syirik begitu dahsyat selain memusnahkan amalan seseorang, juga dapat
mengekalkan pelakunya di neraka jika tidak taubat. Bahkan efek perbuatan
kemaksiatan manusia menjadikan hajar
aswad yang tadinya putih menjadi hitam pekat.
Sebagaimana
riwayat dibawah ini:
لماذا
سُمِّي الحجر بالحجر الأسود ؟
لأنه
أسود اللون ، وفي الحديث : نَزَل الحجر الأسود من الجنة وهو أشد بياضا من اللبن ، فَسَوّدته
خطايا بني آدم . رواه الترمذي ، وقال : حديث حسن صحيح ، وصححه الألباني .
Kenapa
dinamakan batu itu dengan hajar aswad. Karena warnanya begitu hitam, dan dalan
suatu hadits dahulu ketika batu itu turun dari surga berwarna sangat putih,
lebih putih dari susu. Kemudian menjadi hitam efek dari kesalahan anak
adam". Riwayat Turmidzi, hadits
Hasan Sahih, disahihkan oleh Syaikh Albani.
Jadi
dari hadits ini justru perbuatan manusia yang mendatangkan erek kepada batu,
bukan sebaliknya yaitu bukanlah suatu batu mendatangkan keberuntungan atau
mendatangkan kemudaratan dll.
Maka
hendaklah kita bersikap adil profesional dan proporsional, tepat dan sesuai porsinya
yaitu jadikan batu permata sebagai perhiasan saja bukan sebagai jimat agar
akidah kita selamat.
Allahumma
Ya Allah jauhkan kami dan keturunan kami dari segala jenis kemusyrikan.
Aamiin
Ya Rabbal'alamiin
Allahua'alam
Gandul
Cinere
13Jumadilawal1436H/4-3-2015M
Abu
Aminah Abdurrahman Ayub
Pin
bb 7FB8C9B6.
Fb
Abdul Rahman Ayub
Hp/WA
081310144169
0 komentar:
Posting Komentar