MUTIARA NASIHAT #164
IKHLASH SEPERTI TELUR DIUJUNG TANDUK
Mewujudkan ikhlas bukan pekerjaan yang
mudah seperti anggapan orang jahil. Para ulama yang telah meniti jalan kepada
Allah telah menegaskan sulitnya ikhlas dan beratnya mewujudkan ikhlas di dalam
hati, kecuali orang yang memang dimudahkan Allah.
Imam Sufyan Ats Tsauri berkata, ”Tidaklah
aku mengobati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia
senantiasa berbolak-balik pada diriku.”
Karena itu Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam berdo’a:
يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ
عَلَى دِيْنِكَ
Ya, Rabb yang membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku pada agamaMu.
Lalu seorang sahabat berkata, ”Ya
Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang engkau bawa kepada kami?”
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, ”Ya, karena sesungguhnya seluruh
hati manusia di antara dua jari tangan Allah, dan Allah membolak-balikan hati
sekehendakNya. [HR Ahmad, ; Hakim, ; Tirmidzi, Shahih Jami’ush Shagir, dari
sahabat Anas].
Yahya bin Abi Katsir berkata, ”Belajarlah
niat, karena niat lebih penting daripada amal.”
Muththarif bin Abdullah berkata, ”Kebaikan
hati tergantung kepada kebaikan amal, dan kebaikan amal bergantung kepada
kebaikan niat.”
Pernah ada orang bertanya kepada
Suhail: “Apakah yang paling berat bagi nafsu manusia?” Ia menjawab, ”Ikhlas,
sebab nafsu tidak pernah memiliki bagian dari ikhlas.”
Dikisahkan ada seorang ‘alim yang
selalu shalat di shaf paling depan. Suatu hari ia datang terlambat, maka ia
mendapat shalat di shaf kedua. Di dalam benaknya terbersit rasa malu kepada
para jama’ah lain yang melihatnya. Maka pada saat itulah, ia menyadari bahwa
sebenarnya kesenangan dan ketenangan hatinya ketika shalat di shaf pertama pada
hari-hari sebelumnya disebabkan karena ingin dilihat orang lain.
Yusuf bin Husain Ar Razi berkata, ”Sesuatu
yang paling sulit di dunia adalah ikhlas. Aku sudah bersungguh-sungguh untuk
menghilangkan riya’ dari hatiku, seolah-olah timbul riya, dengan warna lain.”
Ada pendapat lain, ikhlas sesaat saja
merupakan keselamatan sepanjang masa, karena ikhlas sesuatu yang sangat mulia.
Ada lagi yang berkata, barangsiapa melakukan ibadah sepanjang umurnya, lalu
dari ibadah itu satu saat saja ikhlas karena Allah, maka ia akan selamat.
Masalah ikhlas merupakan masalah yang
sulit, sehingga sedikit sekali perbuatan yang dikatakan murni ikhlas karena
Allah. Dan sedikit sekali orang yang memperhatikannya, kecuali orang yang
mendapatkan taufiq (pertolongan dan kemudahan) dari Allah. Adapun orang yang
lalai dalam masalah ikhlas ini, ia akan senantiasa melihat pada nilai kebaikan
yang pernah dilakukannya, padahal pada hari kiamat kelak, perbuatannya itu
justru menjadi keburukan. Merekalah yang dimaksudkan oleh firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala :
وَبَدَا لَهُم مِّنَ اللهِ مَالَمْ يَكُونُوا
يَحْتَسِبُونَ وَبَدَا لَهُمْ سَيِّئَاتُ مَاكَسَبُوا وَحَاقَ بِهِم مَّاكَانُوا بِهِ
يَسْتَهْزِءُونَ
Dan jelaslah bagi mereka adzab dari
Allah yang belum pernah mereka perkirakan. Dan jelaslah bagi mereka akibat buruk
dari apa yang telah mereka perbuat … [Az Zumar : 47-48]
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِاْلأَخْسَرِينَ
أَعْمَالاً الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ
أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Katakanlah: "Apakah akan Kami
beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya".
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. [Al Kahfi :
103-104].
[Diringkas dri almanhaj.or.id]
IKHLASH
Lebih susah dari berlian,
Lebih mahal dari emas
Berapa banyak manusia dapat berhias
dengan berlian.
Tidak sedikit manusia yang
bergelimangan emas.
Namun untuk mencari manusia yang
menghiasi hatinya dengan ikhlash
Seperti mencari jarum di padang pasir.
Ikhlash membuat Iblis menyerah.
Ikhlash membuat pemiliknya mulia.
Ikhlash kekayaan yang tiada terhingga.
Ikhlash berdampingan dengan benar
dalam beramal.
Ibarat pesawat yang mempunyai dua sisi
sayap.
Membawa pemiliknya tinggi meninggalkan
kerendahan dunia.
Menuju cita-cita hamba sejati Ridho
Ilahi Robbi.
Ya Allah jadikanlah kami, hamba yang
menghadapmu dengan perhiasan ilhlash dan benar dalam beramal.
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
Allahua'lam
Pondok Aren
7Jumadilawwal1436H/26-2-2015M
Abu Aminah Abdurrahman
Ayub
Pin bb 7FB8C9B6.
Fb Abdul Rahman Ayub
Hp/WA 081310144169
0 komentar:
Posting Komentar