MUTIARA NASIHAT #152
UNTUK DUNIA.....
Untuk
dunia, sebagian manusia rela merana.
Untuk
dunia, sebagian manusia rela menjadi hamba.
Untuk
dunia, sebagian manusia rela terhina.
Untuk
dunia, sebagian manusia rela lelah.
Untuk
dunia, ada manusia yang terputus tali persaudaraannya.
Untuk
dunia, ada manusia yang rela menumpahkan darah
Untuk
dunia, ada manusia yang rela masuk
penjara.
Untuk
dunia, ada manusia terpaksa masuk neraka.
Apa
kata Yang Menciptakan dunia tentang dunia:
قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا
تُظْلَمُونَ فَتِيلًا
.
Katakanlah,
"Kesenangan di dunia ini hanya sebentar / sedikit dan akhirat itu lebih
baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dizalimi sedikitpun. (Annisa:77)
Kesenangan
dunia dibatasi dengan kematian dan kenikmatan yang menipu, dan memperdaya kita,
firman Allah:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Setiap
yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan
dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah
kesenangan yang memperdaya. (Ali 'Imran :185)
Allah
Ta'ala mengingatkan kita :
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ
أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui apa yang akan diusahakannya besok, dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (QS
Luqman:34)
Rosulullah
shalallah 'alaihi wasalam menyatakan bagaimana seharusnya bersikap terhadap dunia:
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ
لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ
جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ
مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ
Barangsiapa
yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan
dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun
akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk
menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan
mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah
ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 2465. Juga Ibnu Nasjah, Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini di Tuhfatul
Ahwadzi, 7: 139).
Sikap
yang perlu ada pada kita adalah tujuan hidup akhirat namun tanpa melupakan
dunia:
وَابْتَغِ
فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi”
(QS. Al Qashshash: 77).
Cari
akhirat jangan lupa dunia, kita umpamakan kata cari dengan kata jangan lupa
" Misalnya seorang yang sedang lapar, kemudian memerintahkan anaknya, tolong
cari nasi bungkus jangan lupa kerupuk. Maka ketika anaknya datang bawa nasi
bungkus tapi lupa kerupuk sedang dia sudah lapar apakah anaknya diperintah lagi
untuk cari kerupuk???
Sebailknya
jika si anak datang hanya bawa kerupuk tapi tidak bawa nasi bungkus, apa
tindakan kita???
CARILAH
AKHIRAT JANGAN LUPA DUNIA
Allahumma
Ya Allah berilah kebaikan dunia dan kebaikan akhirat dan jauhkan kami dari api
neraka.
Aamiiin
Ya Rabbal'alamiin
Ponpes
Riadhusholihin
Pandeglang
19Robi'Akhir
1436H/8-2-2015M
Abu
Aminah Abdurrahman Ayub
Pin
bb 7FB8C9B6.
Fb
Abdul Rahman Ayub
Hp/WA
081310144169
0 komentar:
Posting Komentar