MUTIARA NASIHAT #148
CIUM KASIH SAYANG
Sesibuk
apapun orang tua hendaknya jangan sampai melewati masa-masa indah dengan
anaknya, masa-masa buah hati kita haus dengan dekapan dan cium kasih sayang
inilah Islam Rahmatan Lil'alamin.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda :
مَا
كَانَ الرِّفْقُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا نُزِعَ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
"Tidaklah
kelembutan pada sesuatupun kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari
sesuatupun kecuali akan memperburuknya" (Dishahihkan oleh Al-Albani).
Abu
Hurairah –semoga Allah meridhoinya- berkata :
قَبَّلَ
النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم الْحَسَنَ بْنَ عَلِىٍّ ، وَعِنْدَهُ الأقْرَعُ بْنُ
حَابِسٍ التَّمِيمِىُّ جَالِسًا ، فَقَالَ الأقْرَعُ : إِنَّ لِى عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ
مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا ، فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم، ثُمَّ قَالَ : مَنْ لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ
"Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin 'Ali, dan di sisi Nabi ada
Al-Aqro' bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro' berkata,
"Aku punya 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah
kucium". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampun melihat kepada
Al-'Aqro' lalu beliau berkata, "Barangsiapa yang tidak
merahmati/menyayangi maka ia tidak akan dirahmati" (HR Al-Bukhari dan Muslim )
جَاءَ
أَعْرَابِى إِلَى النَّبِى صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : تُقَبِّلُونَ الصِّبْيَانَ
، فَمَا نُقَبِّلُهُمْ ، فَقَالَ النَّبِى صلى الله عليه وسلم أَوَأَمْلِكُ لَكَ أَنْ
نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ
"Datang
seorang arab badui kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata,
"Apakah kalian mencium anak-anak laki-laki?, kami tidak mencium
mereka". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Aku tidak
bisa berbuat apa-apa kalau Allah mencabut rasa rahmat/sayang dari hatimu"
(HR Al-Bukhari, Muslim)
Ketika
sunnah yang mulia ini dibaikan, bukan mustahil terlahir generasi yang berhati
keras.
Ketika
sebagian manusia disibukkan dengan dunia, sehingga tidak dapat mencium buah
hatinya.
Bahkan
ada yang mencari harta berangkat ketika buah hati masih tidur.
Balik
kerja sibuah hati sudah tidur, hari-hari berlalu berganti pekan, bulan,
tahun..... dan tinggal penyesalan di hari tua.... si buah hatipun tidak peduli
dengan orang tuanya.
Penuhlah
panti-panti jompo...
padahal
anak-anaknya mampu mengurus.
Penuhlah
panti-panti jompo...
Karena
buah hatinya merasa malu memelihara orang tuanya ....
Penuhlah
panti-panti jompo,
Al-Jazaa
min jinsil'amal
Balasan
sesuai dengan perbuatan..
Ciumlah
anak-anak kita karena itu sunnah.
Ciumlah
mereka karena itu bisa sebagai obat kehampaan.
Ciumlah
mereka mudah-mudahan mereka melupakan sabetan, pukulan, cubitan, dari kita,
ketika kita marah tak terkendali.
Kita
bukan malaikat..... dan merekapun bukan anak-anak surga.... pembawa piala.
Ciumlah
mereka buah hati kita... mudah-mudahan mereka mengenangnya hingga hari tua
kita.
Allahumma
Ya Allah berikan kami, dari pasangan-pasangan kami dan keturunan kami, buah
hati menjadi penyedap mata, dan jadikan kami pemimpin bagi keturunan kami yang
bertaqwa
Aamiiin
Ya Rabbal'alamiin
Allahua'lam
Pondok
Aren
14Robi'Akhir
1436H/3-2-2015M
Abu
Aminah Abdurrahman Ayub
Pin
bb 7FB8C9B6.
Fb
Abdul Rahman Ayub
Hp/WA
081310144169
0 komentar:
Posting Komentar