MUTIARA NASIHAT #143
MAUKAH KITA PUNYA KENDARAAN TIDAK PAKAI REM?
Apakah kendaraan pribadi yang paling
mahal? Berapa mahalnya dan sejauhmana indahnya?
Subhanallah, Nabi shalallah 'alaihi
wasalam mengajarkan kepada kita agar kita berhati-hati, tidak mudah mengumbar
aib saudaranya sesama muslim, sebab menyebar aib mereka sama dengan mengumbar
aib sendiri bahkan seperti mengumbar aib keluarga kita, fal'iyadzubillah.
Maka hadits-hadits tentang menyebar aib
ibarat rem dalam kendaraan. Bagaimana seorang mempunyai kendaraan yang mewah
atau sederhana modern atau lama apapun kendaraan seseorang bagaimana kalau
tanpa rem???
Tentu tidak seorangpun mau
berkendaraan tanpa rem.
Oleh sebab itu adakah kita tega mengumbar
aib sendiri? Sanggupkah kita mengobral aib keluarga kita? Tentu setiap orang
yang normal akan berusaha sekuat tenaga menutup aib dirinya dan keluarganya juga aib saudaranya.
Karena itulah kita perlu rem dalam
kendaraan kita dan jadikanlah hadits-hadits yang mulia dari Nabi kita shalallah 'alaihi wasalam sebagai
rem agar kita tidak kebablasan kejurang dosa, atau jurang penghancur amal kita.
Beberapa hadits-hadits yang mulia di
bawah ini mudah-mudahan menjadi rem bagi kita.
لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا
إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Tidaklah seseorang menutupi aib
orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat
kelak." (HR. Muslim)
مَنْ سَتَرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ فِي الدُّنْيَا
سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barangsiapa menutupi (aib)
saudaranya sesama muslim di dunia, Allah menutupi (aib) nya pada hari
kiamat." (HR. Ahmad)
Sebaliknya, siapa yang mengumbar aib
saudaranya, Allah akan membuka aibnya hingga aib rumah tangganya.
مَنْ سَتَرَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ
سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ
كَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ
"Barang siapa yang menutupi aib
saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang
siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga
terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya." (HR. Ibnu Majah)
أحمد (2/274) و
(4/153) قال الألباني في صحيح ابن ماجه (ح2063) ( صحيح ) وهو في صحيح الجامع: انظر
حديث رقم (6287) وقال صحيح ، والصحيحة
(2341).
Dan bukan itu saja bahkan termasuk
sunnah, ketika seorang wafat maka yang terbaik dan paling berhak yang
memandikannya adalah karib keluarga terdekat agar tidak tersebar aibnya. Kalau
tidak ada yang mampu barulah orang lain dengan syarat yang pandai menutup aib,
selain memahami sunnah-sunnah urusan jenazah.
Allahumma Ya Allah, tutuplah aib-aibku
dan aib keluargaku dan aib saudara-saudaraku kaum muslimin
Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Allahua'lam
Pondok
Aren
9Robi'Akhir
1436H/29-1-2015M
Abu Aminah Abdurrahman
Ayub
Pin bb 7FB8C9B6.
Fb Abdul Rahman Ayub
Hp/WA 081310144169
0 komentar:
Posting Komentar