MUTIARA NASIHAT #121
HABLU MINANNAAS
( Hubungan Sesama Manusia )
Islam adalah agama rahmat bagi segenap
alam, terutama mengatur manusia. Allah mengatur hubungan manusia dengan Allah
dan manusia dengan manusia. Hubungan manusia dengan Allah yaitu Tahuhid, Ibadah
memenuhi hak Allah dll. Adapun hubungan manusia dengan manusia atau
habluminannas berbakti pada kedua ortu, berbuat baik dengan saudara, memuliakan
tetangga, tamu, teman dll. Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ
شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ
وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ
السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا
فَخُورًا
Beribadahlah kepada Allah dan
janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada
kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu
miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.
[an-Nisâ`/4:36].
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (( مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ
وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ)). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ,
dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda: “Barang siapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati
tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia
memuliakan tamunya”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].
Kalau kita perhatikan ayat dan hadits
di atas jelaslah Allah dan NabiNya memulai perintah untuk hubungan sesama
manusia diawali dengan hubungan pada Allah dahulu. Maka tidak mungkin terjadi
hablumminannas baik jika hablumminallahnya tidak baik.
Maka tidak mungkin dengan dalil
hablumminannas seorang melanggar hablumminallah. Mustahil seorang berhubungan
baik pada manusia dengan kemurkaan Allah.
Contohnya menghadiri acara2 yang
bertentangan dengan Islam atau merusak tauhid karena menjaga perasaan manusia.
Atau melakukan bid' ah yang dibenci Allah untuk menjaga hati manusia.
Apalagi melakukan kemusyrikan yang
dimurkai Allah dengan dalil habluminannas hal ini tidak boleh terjadi.
Melakukan acara yang menyerupai orang
kafir seperti perayaan tahun baru, valentine day, hari-hari besar lainnya yang
bukan dari Islam atau yang tidak dikenal Islam.
Maka hal ini bertentangan dengan ayat
annisa :36 di atas dan hadits Nabi shalallah 'alaihi wasalam.
Maka tadaklah tegak dan benar
habluminannas seseorang kecuali di dalamnya tegak juga hablumminallah.
Tidaklah hubungan manusia dengan
manusia dianggap baik kecuali tegak di dalamnya hubungan dia dengan Allah,
sebagaimana doa dalam hadits riwayat Ahmad dalam silailah ahaditsu sahihah ini
:
"Allahumma ya Allah aku mohon
kecintaan padaMu, dan kecintaan orang yang mencintaiMu, dan kecintaan dengan
amalan yang mendatangkan kecintaanMu" Allahumma aamiin.
Wallahu'alam
Ke Tanjung Pasir
12Rabi'ulAwal
1436H/3-1-2015
Abu Aminah Abdurrahman
Ayub
Pin bb 7FB8C9B6.
Fb Abdul Rahman Ayub
Hp/WA 081310144169
0 komentar:
Posting Komentar